Rabu, 28 Mei 2025, Program Studi Matematika UNS, Komunitas Tangan di Atas, Tiga Serangkai University mengadakan workshop Dari Lokal ke Global bersama pegiat UMKM di Soloraya. Kegiatan yang dilaksanakan di Tiga Serangkai Smart Office tersebut menyoroti bagaimana UMKM di Indonesia memiliki peluang untuk berkembang hingga ke pasar Eropa.
Salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut yakni Bp. Rahmad Budiyanto, S.T. selaku founder dari Batikita Group, menceritakan perjalanan bisnisnya hingga akhirnya mampu menembus pasar internasional. Dari pengalamannya, Eropa menjadi salah satu destinasi ekspor yang paling menjanjikan, terutama karena negara-negara seperti Belanda, Jerman, dan Inggris memiliki preferensi terhadap batik. Hal ini membuka potensi dan peluang besar untuk menjual batik ke sana.




Ia menambahkan bahwa perjalanan menuju pasar global tidaklah mustahil, apalagi di era digital seperti sekarang. Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui algoritma media sosial, khususnya Instagram. Tagar dengan kata-kata seperti #Eropa, #Belanda, dan #Jerman ternyata dapat meningkatkan eksposur produk yang diposting melalui media sosial, sehingga produk tersebut dapat dilihat langsung oleh masyarakat Eropa.
Selain itu, tim reseller yang memperkenalkan produk kepada buyer luar negeri juga berperan penting dalam membuka pasar internasional. Dukungan dari pemerintah melalui expo atau pameran juga sangat membantu produk-produk UMKM agar dapat dikenal di pasar global.
Dia juga menyampaikan bahwa untuk berhasil go internasional, pelaku UMKM harus berani terbuka terhadap peluang, terus meningkatkan kapasitas bisnis, tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga proses operasional dan sumber daya manusianya. Pemahaman terhadap legalitas dan sertifikasi juga menjadi kunci utama keberhasilan dalam menembus pasar global. Selain itu, aktif dalam promosi digital serta bergabung dengan komunitas bisnis menjadi langkah penting yang wajib dilakukan.


Go Internasional untuk Mengharumkan Nama Indonesia
Senada dengan pernyataan tersebut, Ibu Sartini dari UD Berlawata juga berhasil menembus pasar Eropa melalui proyek Rumah Indonesia di Prancis, yang dikenal dengan nama La Maison de L’Indonesie. Badan usaha ini menjual produk-produk UMKM Indonesia di salah satu pasar di daerah Beauvais-sur-Matha saat musim panas.
Turut hadir dalam acara tersebut Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang memaparkan regulasi peminjaman modal usaha terutama untuk UMKM. BRI menyatakan komitmennya untuk terus mendorong UMKM di Indonesia agar berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui kegiatan ini, para pegiat UMKM yang hadir semakin termotivasi agar semakin berani dalam mengembangkan usahanya di tingkat internasional. Dengan menjadi bagian dari pasar global, UMKM tidak hanya mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, tetapi juga menunjukkan daya saingnya sebagai produsen berkualitas.

