Penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sering dianggap sebagai tugas administratif yang membebani guru. Pada kurikulum sebelumnya, RPP harus disusun sangat detail dan panjang, sehingga banyak guru menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengerjakan administrasi daripada mempersiapkan kualitas pembelajaran.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, pemerintah melalui kebijakan penyederhanaan perangkat pembelajaran memperkenalkan konsep RPP satu halaman—format singkat, padat, fleksibel, dan mudah diterapkan di kelas. Pada Kurikulum Merdeka, format ini semakin diperkuat sehingga guru dapat lebih fokus pada kegiatan pembelajaran yang bermakna.
Artikel ini memberikan panduan praktis cara menyusun RPP satu halaman yang efektif dan mudah dipahami, terutama untuk guru pemula.
Apa Itu RPP Satu Halaman?
RPP satu halaman adalah rencana pembelajaran yang hanya memuat komponen inti yang paling esensial dan disajikan secara ringkas tanpa mengurangi kualitas proses belajar.
Tujuannya adalah:
- Mengurangi beban administratif guru
- Meningkatkan efisiensi waktu persiapan pembelajaran
- Mempermudah guru memahami dan menerapkan langkah pembelajaran
- Fokus pada proses belajar siswa, bukan dokumen
RPP satu halaman tetap memenuhi prinsip pedagogik, tetapi tidak memuat rincian yang bertele-tele.
Komponen Utama RPP Satu Halaman
Format sederhana RPP satu halaman umumnya memuat:
| Komponen | Isi |
|---|---|
| Identitas Pembelajaran | Mapel, kelas/fase, semester, alokasi waktu |
| Tujuan Pembelajaran | Rumusan kemampuan akhir yang ingin dicapai siswa |
| Kegiatan Pembelajaran | Langkah kegiatan inti pembelajaran |
| Asesmen | Cara menilai proses & hasil belajar |
| Media & Sumber Belajar | Buku, aplikasi digital, PerpusKita, lingkungan sekitar |
Catatan: Format tidak kaku dan dapat disesuaikan kebutuhan sekolah atau guru.
Langkah-langkah Membuat RPP Satu Halaman
1. Tentukan Tujuan Pembelajaran
Tujuan diambil dari Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Contoh:
Siswa mampu menyusun teks deskripsi tentang lingkungan sekolah secara runtut dan jelas.
Tujuan pembelajaran harus spesifik, dapat diukur, dan relevan.
2. Tentukan Materi dan Kegiatan Pembelajaran
Rancang kegiatan pembelajaran yang aktif dan berfokus pada siswa (student-centered learning), misalnya berbasis diskusi, eksperimen, proyek, atau kolaborasi.
Contoh format langkah pembelajaran:
- Pendahuluan: Apersepsi, penyampaian tujuan, motivasi
- Inti: Analisis contoh, diskusi kelompok, presentasi
- Penutup: Refleksi, rangkuman, tindak lanjut
3. Rancang Asesmen Belajar
Asesmen dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
🔎 Bentuk asesmen yang direkomendasikan:
- Rubrik penilaian hasil tugas
- Kuis singkat (Quizizz/Kahoot)
- Refleksi siswa
- Portofolio karya
4. Tentukan Media & Sumber Belajar
Gunakan sumber belajar variatif yang mendukung kreativitas.
Contoh:
- Buku Paket & Buku Platinum Tiga Serangkai
- PPT, video edukasi, gambar
- PerpusKita – Perpustakaan Digital Sekolah
Contoh Format RPP Satu Halaman
| RPP Kurikulum Merdeka – 1 Halaman |
|---|
| Mapel: Bahasa Indonesia |
| Kelas/Semester: VII / Ganjil |
| Materi: Teks Deskripsi |
| Alokasi waktu: 2 JP |
| Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu menulis teks deskripsi tentang objek di sekitar sekolah secara runtut dan sesuai struktur. |
| Kegiatan Pembelajaran: Pendahuluan – doa dan apersepsi; Inti – analisis teks, diskusi, menulis teks deskripsi; Penutup – presentasi & refleksi. |
| Asesmen: Rubrik hasil karya & umpan balik teman sebaya |
| Sumber Belajar: Buku Teks, Buku Platinum, PerpusKita, video YouTube Edu |
Tips Menyusun RPP Satu Halaman yang Efektif
✨ Fokus pada tujuan dan pengalaman belajar
✨ Gunakan bahasa sederhana dan ringkas
✨ Susun aktivitas yang menuntut siswa aktif bergerak dan berpikir
✨ Sesuaikan dengan gaya belajar dan kebutuhan siswa (diferensiasi)
✨ Integrasikan Profil Pelajar Pancasila & karakter
Dengan format ini, guru tidak perlu membuat dokumen panjang—cukup ringkas tetapi bermakna.
RPP satu halaman adalah solusi praktis dan efisien untuk mendukung pembelajaran berkualitas tanpa beban administrasi berlebihan. Format ini memungkinkan guru lebih fokus membimbing siswa, memberikan interaksi penuh, dan menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan sesuai prinsip Kurikulum Merdeka.
Dokumen sederhana, tetapi pembelajaran berkualitas.
Image: Google