4 Tahap Membangun Kebiasaan Menulis

Komitmen menulis akan diuji ketika dihadapkan dengan kebuntuan saat menulis. Apakah menyerah atau tetap lanjut?

Bisa dibilang menulis merupakan kegiatan yang susah-susah gampang. Menulis tidak hanya membutuhkan kemampuan dalam merangkai kata dan kalimat menjadi sebuah paragraf yang enak untuk dibaca. Lebih dari itu, menulis membutuhkan ketahanan mental. Menulis membutuhkan komitmen dan disiplin agar mampu menuangkan gagasan dan pemikiran menjadi sebuah tulisan yang utuh dan selesai. Itulah yang menantang.

Bukan hal yang tidak mungkin kita menemui kebuntuan saat menulis. Di sanalah komitmen menulis kita akan diuji. Apakah kita kemudian menyerah dan berhenti menulis? Atau kita tetap berusaha melanjutkan tulisan tersebut sampai akhir. Ketahanan mental kitalah yang akan mampu menjawabnya. Berikut ini beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk membangun kebiasaan menulis berdasarkan pengalaman dari Sienta Sasika Novel, penulis buku 50 Rules to be Wonderful Teenagers.

1. Membuat Rencana Menulis
Rencanakan jenis buku dan jumlah buku yang akan ditulis dalam setahun. Tidak perlu membuat rencana yang terlalu melangit. Cukup buat rencana yang masuk akal dan dapat dicapai.

2. Membuat Deadline Naskah
Rencanakan deadline untuk setiap buku. Deadline harus logis, sesuai dengan tingkat kesulitan naskah, dan mempertimbangkan prioritas penulis (pekerjaan, kesibukan, kegiatan). Deadline sangatlah penting untuk mengatur ritme dan menjaga kedisiplinan kita dalam menulis.

3. Selesaikan Tulisan
Mulai tulis naskah hingga selesai. Jangan setengah-setengah dalam menulis apalagi menggantungkan naskah dan meninggalkan naskah karena merasa mentok dan kehabisan ide. Apabila merasa menemukan kebuntuan, jangan langsung menyerah. Ambillah jeda sejenak kemudian lanjutkan tulisan setelahnya.

4. Satu Selesai, Tulis Naskah Lain
Setelah satu naskah selesai dan terkirim ke penerbit, lanjutkan ke proyek naskah selanjutnya. Jangan cepat merasa puas atau khawatir dengan naskah yang telah selesai. Biarkan naskah yang telah terkirim bekerja sesuai dengan perannya. Ingat selalu bahwa naskah yang baik akan menemukan rumahnya sendiri.

Kegiatan menulis tidak selayaknya menjadi belenggu yang memasung kebebasan kita. Menulis seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, bisa memberikan kepuasan batin, dan mengasah kemampuan yang kita miliki dalam mengolah rasa dan pikir. Namun, untuk bisa melatih itu semua dibutuhkan kedisiplinan dan komitmen dalam menulis. Mulailah menulis dan mendisiplinkan diri. Darinya kita pun akan menemukan kebiasaan dan konsistensi dalam menulis.