4th ICIE 2023: Kolaborasi Antarnegara Mewujudkan Pendidikan Inklusif

4th ICIE 2023 mengambil tema "Policy, Research, and Experience in Inclusive Education: The Global Perspective” sebagai dasar perumusan pandangan dan penelitian tentang pendidikan Inklusi, baik dalam skala nasional maupun global.

International Conference on Islamic Education (ICIE) merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan oleh International Islamic Schools Alliance (ITTISHAL) yang berkolaborasi dengan mitra Ittishal dari berbagai negara. Konferensi ini pertama kali diselenggarakan di Solo pada tahun 2016 bekerjasama dengan perguruan tinggi di wilayah Solo dan Jogja. Turut pula hadir Bapak BJ Habibie dalam acara tersebut sebagai pembicara. Acara 1st ICIE 2016 diikuti oleh perwakilan sekolah, guru, mahasiswa, akademisi, serta para pegiat di dunia pendidikan dari 5 benua.

ICIE kedua diselengarakan pada tahun 2018 di Turki dan bekerja sama dengan universitas Istanbul Sabahattin Zaim University (IZU). Pada konferensi kedua ini, ITTISHAL dan IZU mengangkat tema tentang praktik baik pembelajaran bahasa Arab di Indonesia dan Turki. Di konferensi ketiga pada tahun 2021, ITTISHAL bekerja sama dengan Kolej Universiti Islam Antarabangsa Selangor (KUIS) Malaysia dan mengundang praktisi ahli dari 5 benua untuk membahas tentang support teknologi dalam pembelajaran di masa dan pasca pandemi.

ICIE keempat atau 4th ICIE 2023 diselenggarakan di Swiss-Belhotel Rainforest Kuta, Bali, pada tanggal 1 Februari 2023. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Asian Centre for Inclusive Education (ACIE) Bangladesh untuk membahas tema “Policy, Research, and Experience in Inclusive Education: The Global Perspective”. Tema ini dipilih sebagai dasar perumusan pandangan dan penelitian tentang pendidikan Inklusi, baik dalam skala nasional maupun global. Sehingga diharapkan ke depan ITTISHAL dan mitra ITTISHAL dapat bersama-sama mewujudkan pendidikan yang ramah dan tebuka bagi semua.

Beragam Rangkaian Kegiatan Inklusif

Kegiatan 4th ICIE 2023 ini dihadiri oleh lebih dari 160 peserta dari beberapa negara dan terdiri dari beberapa agenda kegiatan. Diselenggarakan secara hybrid, 4th ICIE 2023 juga diikuti secara daring oleh para peserta dari dalam dan luar negeri.

Konferensi dibuka dengan “Voice from Children” yaitu monolog perwakilan siswa untuk menyampaikan aspirasi anak tentang cita-cita anak dan dunia pendidikan. Setelah pemutaran video pendek tentang pendidikan inklusi, 4th ICIE 2023 dilanjutkan dengan pemaparan utama dari Ibu Eny Rahma Zaenah, President Director dari ITTISHAL dan Ibu Tita Srihayati, yang merupakan perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Acara dilanjutkan dengan panel session yang merupakan pemaparan hasil riset dari pembicara yang berasal dari negara Australia, Bangladesh, Inggris, Singapore, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah Parallel Session atau pemaparan hasil yang dilakukan oleh mahasiswa terkait pendidikan inklusi secara luring dan daring. Salah satu hal pembeda dari konferensi adalah kehadiran para siswa dari jenjang SD hingga SMA dalam acara Student Exhibition dalam 4th ICIE 2023. Dalam kegiatan ini, para siswa menampilkan karya terbaik mereka dalam menginterpretasikan pendidikan inklusi di mata anak-anak, serta mempresentasikannya kepada para pembicara dan hadirin. Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari tamu dan pembicara.

Dalam rangkaian konferensi, ITTISHAL juga bekerja sama dengan Universitas Udayana untuk menyelenggarakan kegiatan budaya menulis aksara Bali di daun lontar. Kegiatan ini menjadi momentum simbolis dalam pelestarian budaya lokal yang erat kaitannya dengan dunia pendidikan.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada komunitas pendidikan local di Bali, 4th ICIE juga dimeriahkan dengan workshop pendidikan inklusi untuk sekolah-sekolah inklusi di wilayah Bali, khususnya Kota Denpasar. Kegiatan ini melibatkan pemateri dari sekolah Al Firdaus World Class Islamic School, di Solo, yang merupakan rujukan sekolah inklusi nasional, dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar. Kegiatan ini diselenggarakan khusus sebagai apresiasi untuk pendidik, guru, dan pegelola sekolah inklusif di Bali.