Menghadapi dan Mengatasi Kebosanan

Menyadari bahwa perasaan bosan adalah perasaan alami yang bisa datang silih berganti akan meyakinkan kita bahwa perasaan tersebut dapat diatasi

Sangatlah manusiawi bagi seseorang ketika dalam fase perjalanan hidupnya menemui titik kejenuhan. Jenuh dengan apa yang dilakukan, jenuh dengan keadaan, jenuh dengan rutinitas keseharian. Semuanya pun bermuara pada kebosanan, sebuah keadaan yang membuatnya merasa tidak berdaya menghadapi datangnya pengalaman. Wajar jika hal tersebut memberikan efek yang kurang baik, apalagi jika perasaan bosan telah menjadi kebiasaan yang mengakar dalam keseharian.

Bukan hal yang mustahil kebiasaan tersebut mematikan perasaan dan keinginan untuk tumbuh berkembang. Jangankan berkembang, untuk bergerak maju pun terasa enggan. Kabar baiknya, keadaan bosan seperti itu bukanlah harga mati yang tidak bisa ditangani sama sekali. Setidaknya, munculnya kesadaran bahwa seseorang punya kuasa untuk bertindak menghadapi keadaan tersebut merupakan langkah awal untuk membebaskan diri dari jeratan kebosanan. Berikut ini beberapa hal yang dapat mulai dilatih untuk bergerak maju melewati fase kebosanan. Membiasakan hal-hal tersebut akan memberikan dampak yang signifikan dalam jangka panjang.

1. Pelajari Hal Baru

Materi baru untuk dipelajari tidak akan pernah habis. Temukan hal-hal baru yang belum pernah dipelajari atau dilakukan sebelumnya. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru dapat merangsang mental dan pikiran sehingga efektif membantu mengatasi rasa bosan. Tidak perlu melakukan hal-hal yang ekstrem, cukup cari kegiatan sederhana yang dapat dilakukan dengan mudah. Baca buku baru, ikuti seminar gratis, daftar kursus online, atau ajukan liburan seminggu penuh. Apa pun itu, temukan kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Bisa jadi pengalaman-pengalaman baru tersebut mengantarkan pada pengalaman-pengalaman selanjutnya yang membuat hidup semakin menantang dan menstimulasi antusiasme dalam menjalaninya.

2. Berinteraksi secara Sosial

Tidak jarang perasaan bosan disebabkan karena seseorang merasa lelah menghadapi segala sesuatu seorang diri. Kehadiran orang lain dibutuhkan sebagai lawan bicara dalam berbagi pemikiran. Cobalah untuk menemui teman, sahabat, atau anggota keluarga untuk terlibat dalam sebuah percakapan. Bergabung ke dalam sebuah komunitas dengan minat yang sama juga dapat menjadi alternatif berinteraksi secara sosial. Bisa jadi interaksi yang terjadi di dalamnya menjadi media untuk meluapkan beban pikiran yang selama ini terpendam. Pikiran yang bersih dan jernih tentunya membuahkan hasil yang tak kalah baik dan sehat.

3. Tetapkan Tujuan Hidup

Jangan takut menetapkan sebuah tujuan hidup. Kebosanan bisa jadi disebabkan karena tidak adanya lagi tujuan yang ingin dicapai, bisa karena sebagian besar tujuan telah tercapai atau merasa lelah karena tidak ada tujuan yang berhasil tercapai. Adanya tujuan hidup pada dasarnya memberikan daya bagi seseorang untuk bergerak meraihnya, terlepas apakah tujuan tersebut bakal tercapai atau tidak. Setidaknya, berupaya dan bergerak mencapai tujuan memberikan kesempatan untuk berkembang. Menyadari adanya perkembangan dalam hidup secara tidak langsung menunjukkan bahwa perjalanan hidup layak untuk dijalani dengan penuh kesadaran.

4. Berusaha untuk Bersyukur

Merasakan perasan syukur memang tidak semudah mengucapkan ungkapan rasa syukur. Ucapan syukur yang sebatas keluar dari mulut tidak selamanya terhayati di dalam hati. Wajar jika kemudian perasaan tidak rela atas realitas yang terjadi pun masih terasa sebagai beban. Oleh karena itu, butuh yang namanya latihan untuk melembutkan hati agar mampu merasakan sebenar-benarnya perasaan syukur di dalamnya. Cari dan temukan sekecil apa pun hal yang dapat disyukuri. Melatih kebiasaan bersyukur akan sangat membantu dalam membangun perasaan cukup. Kebahagiaan pada akhirnya tidak terletak pada apa yang belum dimiliki, melainkan perasaan cukup atas segala realitas yang telah terjadi. Dengan semangat ini, seseorang akan lebih siap menjalani setiap pengalaman yang bakal datang silih berganti.

Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, termasuk perasaan jenuh yang berlebihan. Kebosanan pun menjadi sesuatu yang tidak tertahankan. Memang tidak mudah dalam mengatasinya. Pun tidak mudah untuk tidak mengundangnya hadir ke dalam rutinitas keseharian. Namun, menyadari bahwa perasaan bosan adalah perasaan alami yang bisa datang dan pergi kapan dan di mana saja akan meyakinkan kita bahwa perasaan tersebut dapat disiasati.

Apabila saat ini kita sedang merasa berada di fase tersebut, jangan putus asa. Jangan lekas menyerah. Lakukan sekecil apa pun untuk bergerak maju. Hal kecil yang kita lakukan jauh lebih bernilai daripada merasa dikerdilkan oleh keadaan.