Muhammad: Sejarah, Budaya, dan Politik

Lahir di jantung pertemuan para peziarah tradisi haji, Muhammad saw merangkai masa kelahiran hingga menjelang turunnya wahyu dengan berbagai peristiwa dramatis.

Membicarakan kehidupan Nabi Muhammad tak mungkin dapat dilepaskan dari sejarah panjang Jazirah Arab. Daratan yang didominasi gurun itu telah menyuguhkan berbagai narasi tentang dinamika peradaban, intonasi politik, serta lompatan-lompatan ekonomi, legenda, dan kuadran religius. Konstruksi peradaban dan politik telah dimulai sejak 4000 SM oleh bangsa Sumeria, kemudian dilanjutkan oleh bangsa Semit. Keduanya merupakan pembangun peradaban Eufrat–Tigris. Selain mengubah kultur masyarakat dari komunitas badui menjadi komunitas pengolah tanah dan arsitektur, mereka juga mengawali kehidupan beragama.

Pada dekade 539 SM, dominasi mereka dipatahkan oleh bangsa Romawi dan Persia. Penetrasi kedua bangsa itu mengubah kontur politik di Jazirah Arab. Di sisi selatan muncul Dinasti Minea, Saba’, hingga Himyar. Adapun di sisi utara lahir Dinasti Petra, Palmyra, hingga otonomi Makkah. Seiring terciptanya dinasti-dinasti baru, lahir pula agama monoteisme Yahudi dan Kristen, lalu disusul oleh Islam.

Kendati telah disiratkan oleh Ibrahim as dan Ismail as, secara politis, Islam mulai populer setelah nubuwwah Muhammad saw. Lahir di jantung pertemuan para peziarah tradisi haji, Muhammad saw merangkai masa kelahiran hingga menjelang turunnya wahyu dengan berbagai peristiwa dramatis, mulai invasi militer Abrahah ke Makkah hingga pembangunan Ka‘bah setelah diterjang banjir. Nubuwwah Muhammad saw menandai peristiwa-peristiwa monumental selanjutnya, mulai terbukanya front permusuhan dengan Bani Quraisy, hijrah ke Habasyah, embargo Bani Hasyim, Bai’at Aqabah, hingga hijrah ke Madinah.

Era Madinah menjadi tonggak prestisius seorang Muhammad saw. Peristiwa hijrah menandai kemunculan beliau sebagai seorang negarawan. Penandatanganan Piagam Madinah dan kemenangan di medan Badar, mengawali prosesi sebuah kekuatan militer yang berujung dengan penaklukan Makkah (Fathu Makkah). Berawal dari Madinah pula, Sang Rasul mulai menancapkan militansi akidah, mengubah tradisi, membentuk sistem politik, dan menyebarkan Islam ssebagai rahmat bagi seluruh alam.

Penulis: Zhaenal Fanani
ISBN: 978-623-7394-59-4
Kategori: Religi Islam