Saat ini kesehatan mental merupakan salah satu aspek yang menjadi perhatian penting di tengah masyarakat. Meningkatnya tingkat stres, kecemasan, dan depresi menunjukkan betapa pentingnya upaya menjaga kesehatan mental. Keterlibatan aktif orang tua dalam kehidupan anak tidak hanya ditujukan untuk membangun fondasi emosional yang kuat, tetapi juga memberikan dukungan penuh dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) menunjukkan relasi antara kedekatan orang tua dengan anak dan tingkat kepercayaan diri. Anak-anak yang merasakan kehangatan keluarga dan dukungan dari orang tua mereka akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan kemampuan untuk mengatasi tekanan yang ada dalam kehidupan sehari-hari secara lebih baik.
Dampak Hubungan Orang Tua dan Anak terhadap Kesehatan Mental
Dampak positif kedekatan orang tua dan anak adalah terjalinnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Hal tersebut merupakan aspek penting dalam membentuk kesehatan mental yang baik. Kemampuan anak untuk berbicara, menyampaikan perasaan, pikiran, dan kekhawatiran mereka kepada orang tua tidak hanya menciptakan hubungan emosional yang erat melainkan juga membantu mengatasi beban mental yang mereka hadapi.
Contoh kasusnya adalah terdapat situasi di mana dalam satu keluarga, kedua orang tua secara aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Mereka tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga selalu hadir mendengarkan, memahami, dan memberikan dukungan emosional secara mendalam ketika anak-anak mereka menghadapi berbagai tantangan. Sehingga anak-anak mereka pun tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, mampu menjalin hubungan sosial dengan mudah, dan memiliki kesiapan serta kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan akademis.
Ada beberapa aspek yang dapat mendukung hubungan orang tua dan anak dalam menjaga kesehatan mental mereka. Beberapa di antaranya dapat dilakukan sebagai berikut.
Komunikasi yang Baik
Pilar utama dalam menjaga kesehatan mental melalui hubungan orang tua dan anak adalah komunikasi yang efektif. Dengan adanya komunikasi yang baik, orang tua dapat lebih memahami perasaan, pemikiran, dan kekhawatiran anak, serta dapat menciptakan lingkungan yang membuat anak merasa dipahami. Hal ini tidak hanya membantu mencegah meledaknya emosi, tetapi juga mengurangi tingkat kecemasan dan stres.
Keterbukaan
Terciptanya lingkungan yang baik bersama keluarga membuat anak merasa nyaman dalam membicarakan segala hal, termasuk pada saat membicarakan perasaannya saat menghadapi situasi yang sulit. Dalam hal ini, keterbukaan dapat membantu dalam mengatasi beban mental secara lebih efektif dan membangun kepercayaan antara orang tua dan anak.
Waktu Berkualitas Bersama
Interaksi positif seperti berbicara bersama, beraktivitas memasak bersama, atau berlibur bersama dapat meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak. Situasi ini menciptakan perasaan aman dan memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Menanamkan Nilai Positif dan Etika Berpikir
Orang tua yang membimbing anak dalam mengembangkan pemikiran positif, seperti sikap empati, gotong royong, tanggung jawab, serta ikut membentuk fondasi moral yang kukuh dapat memberikan pandangan positif terhadap diri sendiri dan dunia. Tujuan dari hal ini adalah untuk menghindari potensi masalah yang dapat timbul akibat pandangan negatif terhadap diri sendiri.
Menjaga hubungan dan kedekatan antara orang tua dan anak memiliki dampak siginifikan dalam menjaga kesehatan mental. Berbagai aspek, seperti komunikasi yang efektif, keterbukaan, waktu berkualitas bersama, dan penanaman nilai positif tentunya memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental yang stabil. Oleh karena itu, orang tua sangatlah berperan dalam membentuk kesehatan anak. Hubungan erat antara keduanya memiliki dampak yang tidak dapat diabaikan.
Oleh: Fadilla Athabryna