Peran Pemuda untuk Negara Indonesia

Pemuda perlu memerhatikan isu-isu politik, lingkungan, sosial, dan ekonomi yang terjadi di negara. Merekalah fondasi utama sebuah negara yang bakal menjadi pemimpin masa depan.

Pemuda memiliki pengaruh yang besar di dalam masyarakat. Di negara Indonesia, kita tahu bahwa peran pemuda dalam dunia politik tidak bisa dilupakan. Dalam sejarahnya, pemuda tercatat telah berpartisipasi dalam kegiatan politik dan demokrasi di Indonesia. Pemuda menjadi garda terdepan dalam mengatur demonstrasi untuk menentang kediktatoran pemerintah.

Selain itu, Indonesia juga saat ini sedang merasakan manfaat bonus demografi, yakni kondisi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk nonproduktif. Indonesia pun diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang (Subanti et al, 2019). Bonus demografi tersebut dapat diartikan dengan munculnya sejumlah besar generasi muda yang dianggap sebagai tenaga produktif yaitu usia 16-30 tahun pada tahun 2025 – 2045 (Suyatna & Nur, 2018). Oleh karena itu, Pemuda merupakan tonggak bangsa Indonesia ke depannya.

Menurut United Nation Development Program (UNDP) pemuda secara sosiologis didefinisikan sebagai individu muda yang sedang mengalami keadaan transisi antara remaja dan dewasa (UNDP, 2000). Pada tahap inilah pemuda menghadapi tantangan baru, memiliki pengalaman baru, dan mengatasi lingkungan baru tanpa pengetahuan sebelumnya dan kemungkinan besar tanpa bimbingan yang tepat. Pada masa ini, kepribadian mereka terbentuk. Mereka juga diberi lebih banyak tanggung jawab dan diharapkan dapat mengelola serta mengatasi masalah mereka. Selain itu, keterampilan adaptasi dikembangkan selama periode ini untuk menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menjalani tuntutan untuk hidup mandiri dan menyesuaikan diri dengan banyak perubahan dalam hidup.

Di sisi lain, pemuda dianggap sebagai pemangku kepentingan yang tidak terpisahkan dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang akan berakhir pada tahun 2030 (Yusof et al, 2022). Partisipasi mereka akan menentukan keberhasilan agenda pembangunan global yang telah dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2015 tersebut. Pemuda juga perlu memerhatikan isu-isu politik, lingkungan, sosial dan ekonomi yang terjadi di negara, karena pemuda merupakan fondasi utama sebuah negara. Merekalah yang nantinya bakal menjadi pemimpin masa depan negara.

Namun, yang paling penting adalah sikap dan perilaku mereka saat ini akan mempengaruhi kehidupan suatu bangsa nantinya. Oleh karena itu, pemuda perlu lebih produktif dalam menambah pengalamannya, yakni dengan berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan demokrasi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain berani mengutarakan pendapat secara terbuka, bersedia untuk berpartisipasi dalam sebuah organisasi, dan mampu untuk memengaruhi orang lain untuk aktif membangun sesuatu yang bermanfaat. Membiasakan keterlibatan pemuda dalam kegiatan demokrasi seperti itu sedikit demi sedikit akan membentuk sikap dan perilaku yang lebih solid dan positif bagi pemuda sebagai harapan bangsa dan negara.

Donafeby Widyani
Aktivis Sosial dan Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)

Daftar Pustaka

H. Suyatna and Y. Nurhasanah (2018). Sociopreneurship Sebagai Tren Karir. Anak Muda. J. Stud. Pemuda, vol. 6, no. 1, p. 527

Subanti, S., Hakim, A. R., Pratiwi, H., Irawan, B. R. M. B., & Hakim, I. M. (2019, October). The determinants of youth participation for school, work, or other activities based on social demographic characteristics in Indonesia. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1321, No. 2, p. 022064). IOP Publishing.

UNDP. (2000). Jordan human development program. United Nations

Yusof, M. I. M., Harsono, D., Ismail, T. N. T., & Abd Rahman, F. A. (2022). Youth Participation Strategies in Sustainable Development Goals Implementation in Malaysia and Indonesia. International Journal of Service Management and Sustainability, 7(2), 119-137.