Semangat Literasi Melalui Pameran Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah 2024

Memberikan apresiasi terhadap arsip dan perpustakaan adalah upaya untuk terus menghidupkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di dalam masyarakat.

Tidak banyak yang tahu bahwa Pekalongan pernah menjadi bagian dari sejarah penting batik di Indonesia. Bahkan Bapak Koperasi Indonesia saat itu, Mohammad Hatta pernah secara langsung melihat proses pembuatan batik yang ada di sana. Momen tersebut dapat dilihat dari foto-foto berserajah yang dimiliki oleh Pusat Kearsipan dan Perpustakan Kabupaten Pekalongan. Foto dan dokumen kearsipan seputar batik dan Kabupaten Pekalongan dapat disaksikan secara langsung dalam pameran Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemerintah Kabutapen Pekalongan yang diselenggarakan di Kota Solo pada hari Senin (10/6/2024) hingga Rabu (12/6/2024).

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu dari kabupaten dan kota lain di Jawa Tengah yang mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Jawa Tengah (Jateng). Pameran yang secara resmi digelar di Graha Wisata Niaga, Jl. Slamet Riyadi No. 275, Surakarta, ini menghadirkan ratusan koleksi arsip digital maupun nondigital berupa manuskrip, dokumen, buku, dan lainnya.

Terdapat 30 stan dengan 18 Dinas Arpus dari kabupaten atau kota seluruh Jateng yang menampilkan koleksi arsip bersejarah, mulai dari budaya, seni, dan politik dari masing-masing kabupaten/kota. Arsip dan perpustakaan tentu menjadi salah satu pustaka tak ternilai yang menjadi bagian dari perkembangan sosial budaya masyarakat. Memberikan apresiasi terhadap arsip dan perpustakaan adalah upaya untuk terus menghidupkan dan melestarikan nilai-nilai budaya yang ada di dalamnya.

Mewujudkan Literasi Melalui Perpustaaan

Bertumbuhnya tingkat literasi menjadi tujuan yang tentunya ingin dicapai dalam Pameran Kearsipan dan Keperpustakaan Jawa Tengah 2024 ini. Oleh karena itu, pegiat literasi dan perpustakaan dari Kota Solo dan sekitarnya bersama-sama saling berbagi pengalaman dan pandangan melalui seminar perpustakaan dan kearsipan sebagai bagian dari rangkaian acara. Hadir dalam seminar tersebut yakni Deputi Kepala Perwakilan BI Solo, Bp. Aries Purnomohadi; Kepala SMKN 6 Solo, Ibu Dwi Titik Irdiyanti; Kepala Perpusdes Puro Sragen, Ibu Sri Hartati; Manajer Arsip Digital, Bp. Dimas Napitupulu, dan Kepala Bisnis Digital Tiga Serangkai, Bp. Mufti Anas. Seminar tersebut berfokus pada pengembangan perpustakaan untuk meningkatkan literasi di masyarakat.

Perpustakaan menjadi salah satu sumber literasi yang perlu didukung sepenuhnya dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga pembaca tertarik untuk datang ke perpustakaan dan betah membaca buku di sana. Ibu Dwi Titik Irdiyanti selaku Kepala Sekolah Perpustakaan Wijang SMKN 6 Solo pun mengamini pentingnya peran perpustakaan dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan inovasi SMKN 6 Solo dalam mengembangkan perpustakaannya, mulai dari fasilitas internet, area belajar siswa, hingga meeting room.

“Jumlah koleksi kami mencapai 3.041 judul dan 5.299 eksemplar. Selain itu ada 3.129 judul pustaka digital untuk melengkapi koleksi bacaan di tempat kami,” kata dia.

Perpustaakan di luar sekolah pun selayaknya perlu dikembangkan agar memenuhi kebutuhan literasi masyarakat. Salah satu upaya tersebut diinisasi oleh Ibu Sri Hartanti melalui Perpustakaan Bukuku Guruku. Perpustakan tersebut dibangun di Balai Desa Puro, Karangmalang, Sragen, sebagai upaya mendorong literasi desa. Pihaknya pun turut aktif memberikan layanan literasi di Posyandu bersama kader-kader literasi melalui kegiatan mendongeng kepada anak-anak di Posyandu. Hal ini tentunya menjadi wujud aktif dalam mengenalkan literasi sejak dini kepada masyarakat desa.

Bapak Mufti Anas selaku perwakilan Tiga Serangkai memberikan apresiasi sebesar-besarnya bagi kegiatan-kegiatan pemantik literasi seperti itu. Dia menceritakan bahwa Tiga Serangkai juga dirintis oleh suami-istri yang juga berasal dari desa, tepatnya di Wonogiri. Apa yang bermula dari desa ternyata dapat terus berkontribusi memajukan pendidikan di Indonesia melalui buku-buku pelajaran dan juga buku bacaannya.

Mempertimbangkan Peran Teknologi

Kemajuan teknologi pun sejatinya dapat menjadi media dalam mendorong pertumbuhan literasi. Teknologi bukanlah momok yang harus dihindari, melainkan peluang dalam mewujudkan inovasi. Teknologi dapat berperan menigkatkan nilai kemanfaatan dari arsip dan perpustakaan bagi masyarakat.

Digitalisasasi arsip ke dalam bentuk digital tentu memudahkan arsip-arsip tersebut disimpan, didokumentasikan, dan diakses oleh masyarakat. Tak terkecuali buku. Buku-buku digital pun memberikan kemudahan akses bagi pengguna, mulai dari kemudahan membaca, menyimpan koleksi-koleksi buku, hingga mencari buku yang sesuai dengan minat baca secara cepat. PerpusKita sebagai salah satu platform perpustakaan digital Tiga Serangkai berupaya untuk terus memberikan kemudahaan akses buku-buku digital agar dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.